About Me

Foto Saya
Defira Ayu Widya Mustika
Lihat profil lengkapku

Kamis, 07 Juni 2012

Mengubah Pandangan dan Pola

Di kehidupan masyarakat tentunya tak jarang mengalami kelangkaan dalam bidang pengetahuan, baik pengetahuan secara Ilmiah, maupun Sosial. Ilmiah? disebut Pengetahuan Ilmiah karena pengetahuan ini memang benar-benar terjadi secara alami, melalui proses, yang kemudian diolah sedemikian rupa dengan menyertakan fakta yang jelas adanya. Pengetahuan ini bisa saja melalui pendidikan yang ada disekolah, maupun pendidikan pengalaman yang dimiliki setiap manusia. Intinya pendidikan ini menyangkut bagaimana proses kita belajar dan mengolah apa yang kita pelajari sehingga menjadi hasil yang bermanfaat.
           Sedangkan Pengetauan Sosial adalah pengetahuan yang tumbuh melalui perantara, baik perantara keluarga, masyarakat, bahkan lingkungan. Dimana seorang anak tumbuh untuk melihat dunia nya dan mengikuti apa-apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Namun, kebiasaan itu bisa menghilang ketika si anak beranjak dewasa dan menjadi pribadi yang menentukan jalannya sendiri.
           Kedua pengetahuan itu mengalami keterkaitan ketika manusia benar-benar menemui titik terang kehidupannya. Hal ini sangat berperan dalam perkembangan sumber daya manusia dalam masyarakat. Contohnya, jika seorang memiliki Pengetahuan Ilmiah yang bagus, namun Ia tidak mengamalkan Pengetahuan Sosialnya, maka itu akan percuma. Untuk apa Ia hidup tanpa tindakan-tindakan sosial untuk berkomunikasi kepada orang lain? Pengetahuan Ilmiah tidak dapat dipisahkan dengan Pengetahuan Sosial. Seseorang butuh peran dari kerabat, kawan, saudara , bahkan orang yang baru dikenalnya untuk mendapatkan apapun melalui komunikasi yang baik, apalagi dalam hal mencari pekerjaan.
           Untuk itu, selain pendidikan dalam hal pengetahuan Ilmiah pemerintah juga memunculkan pendidikan karakter yang saat ini banyak tersebar ke sekolah-sekolah melalui adanya Guru Bimbingan Konseling yang khusus sebagai pembentuk karakter siswa/siswi sekoalah.
           Perlu kita ketahui, usaha pengembangan sumber daya manusia tidak hanya di sekolah. Dalam masyarakat tentunya ada melaui bidang pemberdayaan masyarakat. PTPN  contohnya, Badan Usaha Milik Negara ini telah berupaya memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam bidang perkebunan, persawahan dan pengairan. Hal ini sangat membantu dalam pendidikan masyarakat menuju sukses. Contoh lainnya lagi adalah PT AWS (Aruna Wijaya Sakti) yang membidangi pertambakan udang di Lampung. Perusahaan ini juga membantu dalam peran pendidikan masyarakat. Perusahaan ini telah mendirikan dan menyiapkan lahan bagi sekolah Negeri maupun Swasta di kecamatan Rawa Jitu Timur. PT AWS telah sukses menghasilkan siswa-siswi berprestasi dari masing-masing daerah dibawah cakupannya yang berjumlah 8 desa.
           Pengetahuan Ilmiah dan Pengetahuan Sosial sebenarnya telah berkembang dalam masyarakat dengan sendirinya. Umumnya masyarakat memiliki kesadaran dalam pengolahan pribadi dan mengerti apa yang harus mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Tinggal mereka sendiri yang menentukan apakah itu harus dilakukan atau tidak. Sebenarnya Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang bermanfaat, namun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terhambatnya proses perkembangan masyarakat, antara lain adalah kurangnya biaya dan perhatian dari lingkungan. Kalo begini terus, kapan Indonesia mau maju dan banyak SDM yang berkualitas...!!! Seharusnya pihak yang berwenang dalam bidang pemberdayaan masyarakat menengok sedikit ke arah bawah, padahal banyak sumber daya itu muncul dari kalangan bawah. Faktor yang mempengaruhi dari kualitas yang mereka miliki adalah usaha dan kesungguhan yang terpegang kuat. Pewenang seharusnya menyadari itu. Tidak semua bisa dilihat dari atas ke bawah, cobalah kita mulai program kita yang baru melihat dari bawah kemudian keatas. Buat apa ada kota-kota besar kalo masi ada desa kumuh di pinggirannya? “Kalo orang Lampung bilang sih, Mak beguno”.
           Ayolah, mulai kita bangkit dengan kesadaran kita. Melihat dahulu yang sulit, menjadikan yang mungkin menjadi tidak mungkin, melihat dahulu yang kecil, menjadikan mereka yang jujur sebagai penguasa untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk membantu perkembangan operasional sekolah dan tempat pendidikan lainnya. Biarlah saat ini terpuruk tetapi kemudian kuasai dunia, daripada saat ini merdeka tetapi kemudian menjadi hama dunia.

Kunjungi

0 komentar:

Total Visitor




Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Followers

 
Copyright© 2012 My Document For Us | Template Blogger Designer by : Dedef' |
Template Name | A7x Transparent : Version 1.0 | Ms Lovegood